GadgetOz.com – Mitratel: Flying Tower System Akan Jadi Pelengkap Infrastruktur Terestrial
Manggarai Barat – Teknologi Flying Tower System (FTS) milik Aalto (Airbus) dianggap sebagai pelengkap penting bagi infrastruktur terestrial oleh PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel. Menurut Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko, teknologi ini akan memainkan peran penting dalam membawa internet ke daerah rural dan menjaga kedaulatan wilayah kelautan Indonesia.
Menjaga Kedaulatan Wilayah
Pentingnya FTS dalam menjaga kedaulatan wilayah Indonesia disoroti oleh Teddy. Dia menjelaskan bahwa FTS tidak akan menggantikan infrastruktur base transceiver station (BTS) yang sudah ada. Teddy menegaskan bahwa infrastruktur terestrial tetap diperlukan terutama di kota-kota besar. Namun, FTS akan memberikan kontribusi yang signifikan dalam menyediakan akses internet di daerah-daerah yang sulit dijangkau.
Peran Serat Optik
Di sisi lain, Teddy juga membahas pentingnya layanan telekomunikasi yang kuat dan stabil di daerah perkotaan. Menurutnya, layanan tersebut dapat diberikan melalui serat optik. Mitratel sendiri fokus pada pengembangan serat optik dengan panjang total mencapai 37.602 kilometer. Perusahaan berencana untuk menambah 14.000 kilometer serat optik lagi pada tahun 2024.
Menjelajahi Potensi FTS
Teddy juga menyoroti potensi FTS untuk memberikan akses internet di wilayah lautan Indonesia. Menurutnya, infrastruktur non-terestrial seperti FTS dapat membantu menjaga dan mengawasi wilayah laut yang luas. Mitratel tengah menjajaki peluang untuk melayani daerah-daerah tersebut dengan memanfaatkan teknologi FTS dari Aalto. FTS ini tidak hanya akan memberikan akses internet kepada pengguna smartphone, tetapi juga dapat digunakan untuk sensor mesin dan perangkat Internet of Things (IoT).
Kerjasama dengan AALTO
Mitratel juga telah menjalin kerjasama dengan AALTO untuk menjajaki penyediaan solusi High Altitude Platform Station (HAPS) di Indonesia. Zephyr, yang merupakan jenis FTS atau BTS Terbang, dapat memberikan layanan konektivitas seluler, termasuk 5G, langsung ke perangkat. Dengan kemampuan terbang hingga ketinggian 18-20 kilometer, Zephyr dapat memberikan layanan internet dengan latensi yang rendah.
Respon Operator Seluler
Sejumlah operator seluler seperti Indosat dan XL Axiata juga memberikan respon positif terhadap teknologi FTS. Indosat terbuka untuk memanfaatkan teknologi ini untuk mempercepat pemerataan akses internet dan digitalisasi di Indonesia. Sementara XL Axiata melihat FTS atau HAPS sebagai solusi inovatif untuk memperluas jangkauan jaringan dan mengatasi kesenjangan digital. Namun, ada beberapa tantangan teknis yang perlu diperhatikan sebelum mengadopsi teknologi ini.
Dengan potensi yang dimiliki oleh teknologi Flying Tower System, Mitratel dan mitra-mitra lainnya terus menjajaki cara untuk mengoptimalkan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia. Diharapkan, penggunaan FTS dapat membawa manfaat besar bagi masyarakat, terutama di daerah-daerah terpencil dan wilayah laut yang membutuhkan akses internet yang handal.