GadgetOz.com – Teknologi Flying Tower System (FTS) atau Zephyr High Altitude Platform Station (HAPS) milik Aalto telah menarik perhatian PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel. Pihak Mitratel menjelaskan bahwa pesawat nirawak bertenaga surya ini bukanlah semata-mata base transceiver station (BTS) terbang seperti yang banyak dikira. Dalam wawancara dengan Direktur Bisnis Mitratel, Agus Winarno, ia mengungkapkan bahwa Zephyr HAPS lebih tepat disebut sebagai FTS yang dapat membantu berbagai aplikasi sensor Internet of Things (IoT) hingga keamanan.
Menurut Agus, konsep teknologi ini tidak melibatkan penggunaan BTS di atas pesawat. Operator seluler masih tetap menggunakan BTS mereka di daratan, sedangkan HAPS hanya berfungsi sebagai platform untuk mengangkut antena dan perangkat lain yang diperlukan untuk memantulkan sinyal internet yang ditembakkan dari bawah.
Dalam upaya eksplorasi terhadap manfaat teknologi ini, Mitratel menemukan bahwa FTS Aalto dapat digunakan untuk lebih dari sekadar konektivitas internet bergerak. Teknologi ini dapat membantu pemerintah dalam pengawasan dan keamanan, mendukung jaringan sensor IoT di daerah pedesaan, serta memfasilitasi pembangunan kota cerdas.
Dengan ketinggian terbang antara 20 hingga 50 kilometer, HAPS memiliki kemampuan untuk memantau pergerakan objek di bawahnya dengan akurasi yang lebih tinggi daripada satelit. Hal ini dapat membantu pemerintah dalam mengawasi lalu lintas objek di udara. Menurut Agus, teknologi ini dapat digunakan oleh berbagai kalangan, mulai dari ritel, perusahaan, pemerintah, hingga operator telekomunikasi.
Selain itu, HAPS Aalto juga memiliki potensi untuk mengurangi biaya operator dalam menyediakan layanan internet di daerah pedesaan. Dengan solusi baru yang ditawarkannya, HAPS Aalto juga berpotensi menciptakan lapangan kerja baru karena membutuhkan infrastruktur pendukung seperti pusat kontrol, landasan pacu, dan bengkel.
Dalam membandingkan HAPS Zephyr dengan satelit orbit rendah (LEO) seperti Starlink milik Elon Musk, terdapat beberapa perbedaan signifikan. HAPS Zephyr terbang pada ketinggian 18-20 kilometer di atas permukaan bumi, sementara Starlink terbang pada ketinggian 550 kilometer. HAPS Zephyr juga memiliki keunggulan dalam hal cakupan layanan, konektivitas langsung ke perangkat pengguna, latensi yang lebih rendah, dan biaya operasional yang lebih terjangkau.
Dengan berbagai keunggulan yang dimilikinya, HAPS Zephyr Aalto menunjukkan potensi besar dalam mengubah cara kita berinteraksi dengan teknologi konektivitas internet. Dengan dukungan dari Mitratel dan berbagai pihak lainnya, teknologi ini diharapkan dapat segera dikomersialisasikan dan memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat global.