GadgetOz.com –
Proses Pemulihan Server Down di PDNS 2 Telah Dilakukan Secara Bertahap
Proses Pemulihan Layanan Publik yang Terganggu
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melaporkan bahwa proses pemulihan server down di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 telah dilakukan secara bertahap. Pemulihan ini dilakukan terhadap sistem layanan publik yang sempat terganggu akibat serangan siber.
Tiga layanan publik telah berhasil pulih, namun terdapat 49 layanan di website Kemendikbudristek yang masih mengalami gangguan. Kemendikbudristek melaporkan bahwa 47 domain layanan atau aplikasi di bidang pendidikan dan kebudayaan terdampak gangguan teknis PDNS di Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Tahapan Pemulihan Jangka Pendek
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Semuel A. Pangerapan, menjelaskan bahwa pemulihan dilakukan dengan tahapan jangka pendek. Langkah ini melibatkan pengembalian layanan di DRC sementara melalui backup PDNS 1 dan PDNS 2.
"Hingga hari ini, terdapat 3 layanan yang sudah berangsur pulih yaitu layanan keimigrasian, layanan perizinan event Kemenkomarves dan layanan LKPP," kata Samuel.
Upaya Pemulihan Tenant PDNS 2
Samuel mencatat bahwa terdapat 282 tenant PDNS 2 yang terdampak gangguan sejak serangan siber terdeteksi pekan lalu. Pihaknya bersama stakeholder terkait terus berupaya melakukan pemulihan.
PDNS merupakan tempat penyimpanan data krisis pemerintah yang terganggu akibat serangan Ransomware Bran Chiper, mutasi dari LockBit 3.0.
Langkah Pemulihan Jangka Menengah
Direktur Network & IT Solution PT Telkom Indonesia Tbk, Herlan Wijanarko, menjelaskan bahwa layanan pusat data tersebut ditopang oleh 2 data center di Tangerang dan Surabaya, serta 1 DRC bersifat cold backup di Batam. Proses recovery jangka pendek dilakukan dengan mengembalikan layanan di DRC Sementara di Tangerang menggunakan data backup yang tersedia.
Telkom Sigma dan Lintas Arta selaku pengelola PDNS akan segera melakukan pemulihan PDNS 2 secara menyeluruh bersamaan dengan proses forensik yang terus berjalan.
Investigasi Serangan Ransomware Brain Chiper
Juru Bicara BSSN, Ariandi Putra, menjelaskan bahwa hasil analisis forensik sementara menunjukkan upaya penonaktifkan fitur keamanan Windows Defender yang memicu aktivitas malicious. Aktivitas malicious ini mulai terjadi pada 20 Juni 2024 dan menyebabkan berbagai kerusakan pada sistem.
Tim BSSN masih terus melakukan investigasi secara menyeluruh untuk mengidentifikasi sumber serangan Brain Chiper Ransomware. Analisis lebih lanjut akan dilakukan untuk mengambil langkah mitigasi agar insiden serupa tidak terjadi lagi.